Baru-baru ini kita dihebohkan dengan harga jengkol yang setinggi langit, rasa-rasanya kok ya kebangetan harga jengkol sedemikian tinggi. Jengkol dikenal sebagai makanan rakyat, dari tukang becak sampai pejabat banyak yang menyukai semur jengkol. Kalau Anda ke warteg pasti tuh tersedia semur jengkol. Sesuai dengan hukum klasik ekonomi, kalau permintaan tinggi dan persediaan terbatas maka otomatis harga akan naik. Jengkol sendiri sering menjadi bahan olok-olok namun tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk menyantapnya. Oleh karena itu JENGKOL SANGAT REKOMENDASIKAN UNTUK DI BUDIDAYAKAN
Tanaman jengkol merupakan tanaman khas Indonesia. Aromanya yang khas serta rasanya yang bagi sebagian orang adalah nikmat menjadikan jengkol sebagai salah satu makanan populer. Jengkol sudah banyak diketahui memiliki beragam khasiat yang baik untuk kesehatan kita. Buah jengkol mengandung unsur Kalium yang tinggi dan berguna dalam menjaga fungsi jantung. Daunnya dapat digunakan untuk obat diabetes setelah direbus dengan air dan kemudian diminum
Habitat Tanaman Jengkol Secara geografis, tanaman jengkol terdistribusi secara luas di daerah Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darusalam. Tanaman tropis ini memiliki buah yang sebenarnya adalah biji atau polong dari buah yang sebenarnya. Tiap polong terdapat kurang lebih 5-7 buah. Pohon jengkol sendiri mampu tumbuh hingga mencapai 10-27 meter. Selain itu, pohon jengkol juga memiliki akar yang dalam sehingga mampu menyerap air tanah.
Pemilihanan Tanam jengkol Pohon jengkol merupakan tanaman yang dapat tumbuh dimana saja. Di pedesaan puntanaman jengkol terkadang sering tumbuh dengan sendirinya di lahan pekarangan rumah atau hutan. Sebagai tanaman asli daerah tropis, tanaman jengkol lebih pantas ditanam di tanah dataran rendah.
Tanaman jengkol membutuhkan kadar penyinaran yang tinggi sepanjang hari, oleh karena itu pastikan lahan tanam jengkol anda tidak tertutup dari sinar matahari. Selain itu, sebagai tanaman daerah tropis, pohon jengkol membutuhkan pasokan air yang tinggi yang juga diikuti dengan kadar kelembaban yang cukup. Pohon jengkol yang cukup adaptatif dapat ditanam dimanapun asalkan dekat dengan sumber air.
Meskipun pohon jengkol dapat tumbuh dimana saja dan tidak membutuhkan lahan khusus, akan tetapi perlu diperhatikan waktu mulai penanaman. Berdasarkan pengamatan, pohon jengkol akan lebih mudah berkembang apabila ditanam di awal musim hujan. Pohon akan lebih cepat tumbuh dan berkembang. Hal ini tentunya akan membuat pohon jengkol lebih cepat berbuah.
Pembibitan dan Penanaman Jengkol
Pohon jengkol memang dapat ditumbuhkan dengan dua cara, yaitu dengan ditanam dari bijinya atau melalui cara cangkok. Untuk memperoleh bibit jengkol, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyediakan kantong plastik tanam ukuran kecil yang sudah diisi tanah didalamnya.
Tanamlah biji jengkol di dalam plastik tanaman yang berisi tanah subur tersebut. Sirami secara teratur hingga tumbuh kecambag jengkol yang akan muncul kurang lebih dua hingga tiga minggu kemudian, Setelah kecambah jengkol muncul, saatnya bibit tersebut dipindah ke lahan yang lebih besar yang sudah disiapkan. Berikanlah pupuk secara teratur agar pohon dapat tumbuh secara sehat. Berikanlah perlindungan pada saat tanaman masih muda agar tidak diganggu hama.
Upaya penanaman atau budidaya tanaman jengkol sendiri masih belum banyak di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan jengkol biasanya tumbuh secara liar. Untungnya tanaman jengkol mudah tumbuh. Pohon jengkol bisa ditumbuhkan dari bijinya ataupun dengan cara cangkok. Tanaman jengkol yang ditanam melalui biji atau bibit akan mulai berbuah apabila telah berumur lima tahun atau lebih. Apabila pohon jengkol tumbuh melalui proses cangkok, maka jangka waktu berbuahnya akan jauh lebih pendek.
Perawatan pohon jengkol juga harus diperhatikan dari ancaman hama yang dapat menyerang. Hama umum tanaman jengkol adalah ular dan tupai. Selain itu, terkadang jengkol mengalami serangan hama “boloren” yang berakibat fatal bagi pohon jengkol tersebut. Selain itu semut rangrang yang sering bersarang di pohon jengkol dapat merusak bunga dan bakal buah. Jamur juga menjadi salah satu ancaman, selain munculnya cendawan dan blendok. Tentunya harus dipikirkan cara menyingkirkan hama pengganggu tersebut. Selain dengan penyiangan dan pembersihan dahan dan daun-daun yang bisa digunakan untuk sarang semut, juga harus dilakukan penyemprotan fungisida untuk membunuh jamur pengganggu.
Panen Umur sekitar lima tahun jengkol sudah bisa berbuah, jika dengan cara vegetatif seperti cangkok atau okulasi, umur berbuahnya bisa lebih pendek lagi. Satu pohon jengkol yang sudah cukup umur bisa menghasilkan jengkol bersih yang sudah dikupas 15-20 kg.
Manfaat dan Bahaya Jengkol
Buah jengkol ternyata kaya akan kandungan gizi. Menurut sebuah penelitian, dari 100 gram biji jengkol terkandung 133 kkal energi, 23,3 gram protein, 20,7 gram karbohidrat, 240 SI vitamin A, 0,7 mg vitamin B, 80 mg vutamin C, 166,67 mg fosfor, 140 mg kalsium, 4,7 mg zat besi dan 49,5 gram air.
Dengan berbagai kandungan gizi yang dipunyai, dipercaya jengkol atau jering (Archidendron jiringa) mampu mencegah gangguan diabetis, menurunkan kadar gula dan dapat menjaga kesehatan jantung. Pemanfaatan buah (biji) jengkol beraneka ragam, mulai dimakan segar lalapan, diolah semur jengkol, hingga dijadikan kue dan keripik atau emping jengkol.
Namun jengkol juga mempunyai efek negatif. Pertama, jengkol mengandung asam jengkolat yang tinggi sehingga bila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penumpukan kristal di saluran urin. Gejalanya mulai nyeri pada perut dan kadang-kadang muntah, nyeri waktu buang air kecil, urin berdarah, pengeluaran urin sedikit dan terdapat titik-titik putih seperti tepung bahkan urin tidak bisa keluar sama sekali. Kedua, bau buah jengkol sebenarnya tidak terlalu menyengat, tetapi setelah dikonsumsi akan memberi efek bau yang tidak sedap baik bau nafas maupun bau urine.
MANFAAT JENGKOL
Jengkol dan pete, inilah dua buah yang dianggap seperti pasangan sejoli karena baunya yang sama-sama menyengat dan sering dihindari orang. Banyak yang menganggap bahwa kedua jenis buah itu tidak layak dikonsumsi atau mungkin malu untuk mengkonsumsinya meski suka. Baunya memang jadi masalah utama bagi penikmatnya. Karena itulah kedua buah ini sering digolongkan sebagai makanan kelas rendah; selain karena murah, tak banyak kalangan orang berada yang mau memakannya. Tapi tahukah anda bahwa jengkol dan pete memiliki berbagai manfaat yang sangat penting untuk tubuh kita? Berikut ini adalah faktanya.
Pertama adalah jengkol. Jengkol sendiri terdiri dari berbagai vitamin, asam jengkolat, mineral, dan serat yang tinggi. Jengkol memiliki khasiat diuretic yang dapat membantu melancarkan pembuangan urine, dan hal ini sangat menguntungkan bagi penderita penyakit jantung koroner. Seratnya dapat melancarkan buang air besar, dan secara tidak langsung dapat membantu melangsingkan perut yang buncit akibat sulit BAB. Karena itu juga jengkol digunakan sebagai bahan cuci perut yang ampuh selain apel.
Manfaat lainnya adalah mencegah penyakit diabetes/kencing manis dikarenakan kandungan asam dan mineralnya. Namun asam jengkolat yang terdapat di jengkol berupa kristal dan tidak mudah larut oleh air. Karena itu saran dalam mengkonsumsi jengkol adalah jangan berlebihan, karena ginjal bisa jadi tidak dapat menyaring asam tersebut dalam jumlah yang kelewat banyak hingga akhirnya mengalami sulit berhenti buang air kecil atau sering disebut anyang-anyangan.
Sedangkan pete/petai, memiliki manfaat yang lebih banyak lagi dibandingkan jengkol. Dan menurut saya bau pete lebih menyengat jika dibandingkan saudaranya; jengkol. Yah, mungkin ini bayaran dari banyaknya untung yang didapat jika memakan pete—yaitu baunya juga lebih menyiksa. Pete mengandung 3 macam gula alami yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa dan dikombinasikan dengan serat tinggi.
Kandungan gula ini membuat pete jadi banyak diambil manfaatnya sebagai penambah tenaga. Tak heran jika banyak atlit yang menkonsumsi pete untuk menjaga tubuh mereka agar tetap fit. Penelitian juga menyebutkan bahwa dengan menkonsumsi 2 porsi pete per hari dapat menambah suplai tenaga hingga 90 menit.
Kandungan tryptophan dan vitamin B6 di dalam pete juga bisa membantu emosi seseorang untuk menjadi lebih tenang dan bisa mengurangi tingkat depresi. Bagi para penderita tekanan darah tinggi, buah ini juga termasuk makanan yang aman dikonsumsi. Ini karena banyaknya kalium yang terkandung di pete tetapi rendah garam. Begitu tingginya kandungan kalium di pete hingga membuat FDA Amerika member ijin kepada perkebunan pete untuk melakukan klaim resmi terhadap kemampuan pete dalam menekan resiko darah tinggi dan stroke.
Kaliumnya yang tinggi juga dapat meningkatkan konsentrasi otak dan secara tidak langsung membantu menumbuhkan kecerdasan anak di usia pertumbuhan. Pete juga bisa membantu orang yang ingin berhenti dari kecanduan rokok. Kandungan vitamin B6, B12, magnesium dan kaliumnya dapat menekan kebutuhan nikotin dan membuat orang tersebut justru merasa tak perlu lagi dengan nikotin. Olesan buah pete pada kulit juga bisa menghindari Anda dari gigitan nyamuk. Jadi tidak perlu membuang uang beberapa ratus perak untuk lotion nyamuk, karena olesan pete pun tak kalah ampuh dan lebih alami. Tapi sayangnya cara ini akan sedikit mengganggu karena dijamin kulit Anda jadi bau pete juga. Hm, yang satu ini kurang efisien, ya.
Selain manfaat-manfaat tersebut, masih banyak lagi segudang manfaat pete yang membuat buah ini menjadi perhatian ahli medis. Antara lain mencegah kegemukan, mengobati anemia, mengobati sembelit, memulihkan seseorang dari mabuk, menyembuhkan luka lambung, mengatur suhu tubuh, bahkan untuk menghaluskan kulit juga—dan pete jadi banyak diekspor ke negara-negara China, Jepang, Korea sebagai bahan kosmetik.
Tidak hanya di Asia, jengkol dan petai sudah mendunia dan penyebarannya benar-benar dirasa bermanfaat bagi orang-orang. Jika disini kita seringkali malu kalau ketahuan makan jengkol dan pete, di luar negeri orang-orang justru mencarinya dan tak keberatan untuk menjadikannya sebagai cemilan harian mereka. Meskipun baunya tak sedap, tapi demi manfaatnya yang begitu besar menjadikan kedua buah ini pantas dinomorsatukan. Asal tidak ada orang lain yang kebauan—cukup diri sendiri saja, hehe—maka tidak masalah lagi jika kita menkonsumsi jengkol dan pete, ya kan?
Sumber: Indo Leaks, askep-askeb
loading...
Loading...
Berapa banyak sih populasi Indonesia penikmat jengkol ?Tak ada yang tahu pasti. Ketidaktahuan kita dari jawaban soal itu sama dengan soal ini, "Bagaimana menghilangkan bau jengkol dari lauk pauk?". (https://tribunpangan.com/?p=6028).
BalasHapusBerapa kisaran harga rata2 jengkol di indonesia?
BalasHapusapa tersedia bibit pohon jengkol siatas 2 mtr?
BalasHapus