Melengkapi postingan tentang artikel pertanian tentang :
Obat Tradisional dari Tanaman Brotowali
Brotowali adalah tanaman liar yang bisa tumbuh dengan subur di halaman rumah ataupun tak terurus di hutan. Nama latin dari Brotowali adalah Tinospora crispa (L.) Miers ex Hoff.f. Tanaman ini secara turun temurun telah memberikan banyak khasiat untuk kesehatan, salah satunya dengan menjadikannya sebagai tanaman obat tradisional.
Brotowali juga terkenal dengan sebutan andawali, antawali, putrawali atau daun gadel. Pada seluruh komponen penyusun brotowali, terdapat kandungan kimia seperti alkaloid yang tersimpan pada akar dan batang, damar lunak, pati, zat pahit pokroretin, glikosida pikroretosid, hars, palmatin, berberin, kolumbin pada akar dan kokulin (pikrotoksin).
Sejak dahulu nenek moyang kita telah mewariskan cara pengobatan tradisionl dengan tanaman brotowali. Beberapa contoh penyakit yang bisa ditumpaskan oleh brotowali adalah rematik, kencing manis, menurunkan glukosa (gula darah) dan obat demam.
Bagian yang paling sering diolah adalah batang brotowali, karena zat pahit yang tersimpan dalam batang tanaman yang mudah ditemukan di Indonesia ini memiliki sifat yang sangat kuat untuk membasmi virus atau racun yang menyelinap secara bergelombol ke dalam tubuh. Jadi, seiring menjalankan pengobatan dengan tumbuhan ini, virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh akan mati dengan sendirinya.
Manfaat Tanaman Brotowali
Pada tanaman brotowali, terdapat dua bagian yang paling sering digunakan untuk mengobati penyakit dalam ataupun luar. Kedua bagian tersebut adalah batang dan daunnya, tapi tidak jarang juga akar dari brotowali dimanfaatkan untuk kepentingan lain.
Pada jaman dahulu kala, belum ada krim pembersih wajah seperti sekarang ini. Jadi, disaat wajah terasa kusam karena kotoran yang menempel, orang-orang yang hidup pada jaman dulu menggunakan air hasil rebusan dari batang brotowali untuk mencuci muka, dan reaksi yang ditimbulkan pada kulit memang positif.
Hampir lupa, pada bagian kulit batang tanaman ini juga terdapat beberapa senyawa kimia seperti alkaloid dan damar lunak berwarna kuning sedang, sementara akarnya mengandung zat berberin dan kolumbin. Adapun fungsi dari alkaloid adalah sebagai pembunuh bakteri pada luka akibat jatuh. Zat pahit pikroretin yang terdapat pada bagian akar dan batang tanaman brotowali berperan sebagai perangsang kerja urat saraf pada saluran pernapasan, dampaknya suhu tubuh yang sedang panas akan diturunkan seiring banyak terjadinya pertukaran zat.
Karena sebelumnya telah disinggung manfaat brotowali untuk kesehatan adalah sebagai obat rematik, penurun panas dan peminimalisir gejala kencing manis. Berikut ini cara pembuatan ramuan obat tradisional penyakit tersebut dari tanaman brotowali.
Obat Rematik
Sebenarnya tidak hanya rematik saja, masalah kesehatan lain seperti memar juga bisa diobati dengan tumbuhan ajaib ini.
Berikut cara membuat racikan obatnya:
Kencing Manis
Untuk mengurangi gejala kencing manis yang cukup merepotkan penderita, segera beri obat kencing manis dari brotowali.
Berikut ini panduan membuat ramuan:
Brotowali juga terkenal dengan sebutan andawali, antawali, putrawali atau daun gadel. Pada seluruh komponen penyusun brotowali, terdapat kandungan kimia seperti alkaloid yang tersimpan pada akar dan batang, damar lunak, pati, zat pahit pokroretin, glikosida pikroretosid, hars, palmatin, berberin, kolumbin pada akar dan kokulin (pikrotoksin).
Sejak dahulu nenek moyang kita telah mewariskan cara pengobatan tradisionl dengan tanaman brotowali. Beberapa contoh penyakit yang bisa ditumpaskan oleh brotowali adalah rematik, kencing manis, menurunkan glukosa (gula darah) dan obat demam.
Bagian yang paling sering diolah adalah batang brotowali, karena zat pahit yang tersimpan dalam batang tanaman yang mudah ditemukan di Indonesia ini memiliki sifat yang sangat kuat untuk membasmi virus atau racun yang menyelinap secara bergelombol ke dalam tubuh. Jadi, seiring menjalankan pengobatan dengan tumbuhan ini, virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh akan mati dengan sendirinya.
Manfaat Tanaman Brotowali
Pada tanaman brotowali, terdapat dua bagian yang paling sering digunakan untuk mengobati penyakit dalam ataupun luar. Kedua bagian tersebut adalah batang dan daunnya, tapi tidak jarang juga akar dari brotowali dimanfaatkan untuk kepentingan lain.
Pada jaman dahulu kala, belum ada krim pembersih wajah seperti sekarang ini. Jadi, disaat wajah terasa kusam karena kotoran yang menempel, orang-orang yang hidup pada jaman dulu menggunakan air hasil rebusan dari batang brotowali untuk mencuci muka, dan reaksi yang ditimbulkan pada kulit memang positif.
Hampir lupa, pada bagian kulit batang tanaman ini juga terdapat beberapa senyawa kimia seperti alkaloid dan damar lunak berwarna kuning sedang, sementara akarnya mengandung zat berberin dan kolumbin. Adapun fungsi dari alkaloid adalah sebagai pembunuh bakteri pada luka akibat jatuh. Zat pahit pikroretin yang terdapat pada bagian akar dan batang tanaman brotowali berperan sebagai perangsang kerja urat saraf pada saluran pernapasan, dampaknya suhu tubuh yang sedang panas akan diturunkan seiring banyak terjadinya pertukaran zat.
Karena sebelumnya telah disinggung manfaat brotowali untuk kesehatan adalah sebagai obat rematik, penurun panas dan peminimalisir gejala kencing manis. Berikut ini cara pembuatan ramuan obat tradisional penyakit tersebut dari tanaman brotowali.
Obat Rematik
Sebenarnya tidak hanya rematik saja, masalah kesehatan lain seperti memar juga bisa diobati dengan tumbuhan ajaib ini.
Berikut cara membuat racikan obatnya:
- Potong 1 jari batang brotowali, dibersihkan terlebih dahulu, pastikan bahwa Anda memotong batang brotowali sesuai kebutuhan saja.
- Jika sudah dicincang, panaskan 3 gelas air dalam panci, kemudian masukkan potongan batang brotowali. Tunggu mendidih dan airnya tersisa 1 1/2 gelas.
- Abaikan sejenak hingga suhu air agak mendingin, agar tidak terlalu pahit tuangkan sedikit madu, lalu diminum sampai habis 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.
- Anda tidak bisa minum hanya sehari, karena masalah persendian yang sakit akan diminmalisir dalam jangka yang cukup panjang.
Kencing Manis
Untuk mengurangi gejala kencing manis yang cukup merepotkan penderita, segera beri obat kencing manis dari brotowali.
Berikut ini panduan membuat ramuan:
- Padukan antara 1/3 genggam daun sambiloto, daun kumis kucing, 3/4 jari batang brotowali (kurang lebih yang panjangnya 6 cm), lalu potong-potong dan rebus dalam 3 gelas air hingga menyisakan 2 gelas.
- Minum air hasil rebusan setelah makan, sehari 2 kali masing-masing 1 gelas.
- Sama, lakukan juga yang rutin.
- Rebus 2 jari batang brotowali yang sudah dicuci kedalam 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
- Tunggu mendingin, lalu tambahkan madu secukupnya.
- Minum airnya 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
loading...
Loading...
Yang butuh bibit tanaman Brotowali bisa hubungi kami di chasiapro@gmail.com atau 082136712513 Siap kirim ke seluruh Indonesia. @Trims Prabowo JOgja
BalasHapusbagi rekan semua yang membutuhkan brotowali kering (simplisia), brotowali bubuk (powder) serta bahan baku herbal/jamu lainnya seperti daun insulin, jahe, kencur, kulit manggis, daun dewa dan lain-lain bisa hubungi Herbadream di 085702118190. terima kasih
BalasHapus