Pada musim semi di saat tumbuhan dan pepohonan mengeluarkan ranting-ranting dan dedaunan serta menghiasi dirinya dengan kembang serta bunga yang warna-warni, keindahan alam akan lebih tampak kasat di depan mata.
Tumbuhan sebagaimana makhluk hidup lainnya yang memiliki sel atau organ pembiakan, iapun memiliki sel pembiakan yang bekerja guna mempertahankan kelangsungan spesiesnya dan mereproduksi serta membiakan jenisnya, sel pembiakan tumbuhan berada pada bagian bunganya yang merupakan bagian penting dari tumbuhan itu sendiri yang dengan proses peyerbukan pada bagian bungalah reproduksi dan pembiakan pada tumbuhan akan terealisasi.
Bunga adalah bagian tumbuhan yang terindah, dengan daun mahkotanya yang warna-warni dan harumnya yang semerbak menjadi semakin memikat perhatian, selain itu di tengah daunnya yang warna-warni terdapat bagian yang lembut yang bekerja dengan menakjubkan dan sarat dengan ilmu pengetahuan yang menjadikan keindahan bunga lebih mengagumkan.
Agar hal ini menjadi jelas, di bawah ini kami akan mencoba menerangkan struktur yang ada pada bunga dan juga proses kerja beberapa organ-organnya.
Bangunan/struktur bunga: Bunga yang biasa tumbuh di ujung ranting-ranting tumbuhan yang bermula pada tangkai bunga hingga kepala putik, bagian luar dan dalamnya secara tertib memiliki organ-organ sebagai berikut.
1. Kelopak bunga (floret); ia merupakan bagian paling luar bunga yang memiiki beberapa daun yang berwarna hijau yang disebut sebagai daun kelopak, ketika bunga belum mekar, dengan membentuk kuncup daun kelopak akan selalu menyelimutinya dan menjaga bagian dalam bunga, oleh karena itu ia tampak lebih kokoh dan kuat, dibanding organ bunga lainnya. Daun kelopak pada jenis-jenis bunga memiliki jumlah yang berbeda dan terkadang sebagian bunga memiliki daun kelopak yang indah seperti bunga tulip, bakung atau lily.
2. Mahkota bunga (corolla); ia terbentuk dari sekumpulan beberapa lembar daun yang sangat lembut, indah dan berwarna yang dikenal dengan daun mahkota. Kehalusan, kelembutan dan warnanya yang indah selalu menarik simpati dan kekaguman siapa saja yang melihatnya. Daun mahkota pada berbagai jenis bunga memiliki jumlah yang berbeda, namun letaknya selalu sesuai dengan letak daun kelopaknya, yang mana selain di hadapan setiap daun kelopak terdapat selembar daun mahkota di antara dua daun kelopak pun terdapat satu lembar daun mahkota.
Patut untuk diketahui bahwa ada sebagian bunga tumbuhan yang tidak memiliki daun mahkota yang berwarna seperti pada tumbuhan anggur dan kurma yang daun bunganya berwarna hijau. Ukuran daun mahkota biasanya tidak terlalu besar, namun ada sebagian bunga yang memiliki daun mahkota yang sangat besar seperti yang terjadi di negara Meksiko ada satu jenis pohon yang tumbuh tanpa daun akan tetapi ia memiliki bunga mahkota yang sangat besar yang mana panjang bunganya mencapai 1.256 cm dan manusia dapat mendengar suara memekarnya.
Dua organ ini yaitu kelopak dan mahkota bunga adalah bagian cabang dari bunga, keduanya bekerja untuk menjaga bagian inti dan bagian dalam bunga. Selain itu dengan keharuman dan keindahan warnanya, daun mahkota dapat memikat perhatian kupu-kupu dan serangga lainnya untuk mehinggapinya, dimana hal ini dapat membantu proses pembiakannya.
3. Benang sari (androecium), apabila kita teliti, kita akan melihat di tengah-tengah daun mahkota terdapat benang yang sangat halus yang disebut dengan benang atau tangkai sari. Benang sari di setiap jenis bunga memiliki jumlah dan bentuk yang berbeda, namun satu jenis bunga selalu memiliki jumlah yang sama, seperti bunga pohon kacang polong dan buncis memiliki sepuluh benang sari yang agak panjang, buah cherry dan strawberi memiliki dua puluh benang sari yang berukuran sedang dan bunga apiun memiliki yang agak banyak dan pendek.
Struktur benang sari: setiap benang sari memiliki tangkai sari yang di puncaknya terdapat gumpalan kecil yang berwarna kuning yang disebut sebagai kepala sari, tangkai sari yang biasanya berbentuk vertikal bekerja untuk mengantarkan makanan ke kepala sari, oleh karna itu di bagian dalamnya terdapat jaringan atau lorong semacam pipa sebagai saluran makanan.
Secara umum benang sari termasukt sel pembiakan, oleh karena itu benang sari memiliki peranan yang sangat penting dalam proses reproduksi. Benang sari merupakan gumpalan kecil yang memiliki empat lubang yang penuh dengan serbuk yang sangat halus yang disebut dengan serbuk sari (pollen). serbuk ini sangat serupa dengan sprema hewan yang bekerja seperti sperma sebagaimana yang akan disebutkan nanti.
Serbuk sari sangatlah halus oleh karena itu dengan mata telanjang tidak mungkin kita dapat melihat berbagai macam bagiannya, akan tetapi dengan menggunakan mikroskop kita bisa melihat seluruh bagiannya dan dapat menyingkap proses kerja serbuk sari yang sangat menakjubkan itu. Serbuk sari banyak megandung zat gula, lemak, protein dan karbohidrat, dan tepat di tengahnya terdapat dua sel yang mana ukuran yang satu lebih besar dari sel yang satunya lagi –serbuk sari masak menjelang penyerbukan intinya membelah menjadi 2 macam sel, yang disebut dengan generatif dan vegetatif- dimana tugas dua sel ini dalam proses penyerbukan akan dijelaskan nanti.
Pada macam jenis tumbuhan serbuk sari memiliki bentuk yang berbeda, terkadang ia berbentuk seperti piramid, segi tiga, bulat atau seperti telur tergantung pada jenis pohonnya. Selain itu galur atau kerutan yang berada di dataran serbuk saripun juga berbeda, setiap jenis tumbuhan memiliki bentuk dan kerakteristiknya tersendiri. Hal ini merupakan salah satu dari keajaiban penciptaan –Allah- yang mana membuktikan kepada kita semua bahwa tidak ada satu makhlukpun baik kecil maupun besar yang luput dari lingkaran keserasian dan keberaturan.
4. Putik (gynoecium); persis di pusat bunga di tengah lingkaran lembaran daun-daun mahkota terdapat sesuatu yang menjulang ke atas yang disebut dengan putik. Putik termaksut organ bunga yang bekerja untuk pembiakan yang terdiri dari kepala putik, tangkai putik dan bakal buah.
A. Kepala putik (crest); kepala putik terletak persis di ujung tangkai putik, ia diselimuti dengan bulu-bulu halus yang mengeluarkan bahan makanan dan zat perekat. Kepala putik bekerja menarik, merekatkan dan menjaga serbuk sari dan membantunya menjalani proses penyerbukan.
B. Tangkai putik; ia merupakan tangkai penghubung antara kepala putik dan bakal buah. Tangkai putik memiliki rancangan sedemikian rupa sehingga mudah memindahkan dan menyalurkan serbuk dari kepala putik menuju bakal buah, selain itu ia juga mengandung zat-zat yang melebihi kapasitasnya yang akan dikonsumsi oleh serbuk sari guna membantu dan mempertahankan pertumbuhannya.
C. Bakal buah (pistil/ovarium); di bawah tangkai putik yang menyambung ke bagian pangkal bunga terdapat sesuatu yang juga menarik yang dinamakan dengan bakal buah yang merupakan bagain inti dari putik, di dalamnya terdapat biji-biji (zygote) yang sangat kecil –yang tersimpan dalam kantung kecil- yang di namakan dengan bakal biji (kantung embrio) dan dengan perantara pusar yang sangat halus akan menyambungkannya pada bakal biji. Bakal buah berdasarkan jenis pohonnya memiliki bentuk yang berbeda-beda dan iapun memiliki rancangan yang sangat teliti dan penuh dengan keserasian sehingga setiap satu jenis tumbuhan memiliki bentuk yang khusus dan sama, secara umum ia memiliki kemiripan dengan sperma hewan dan memiliki fungsi yang sama dalam proses pembiakan.
Pada sebagian tumbuhan di dalam bakal biji terdapat satu lubang, dalam keadaan demikian bakal biji dikatakan memiliki satu pintu. Di sebagain bunga tumbuhan yang lain bakal biji dapat memiliki beberapa pintu seperti pada bunga pohon jeruk bakal biji memiliki 5 hingga 12 pintu.
2. Kejaiban-Keajaiban Bunga
Dikarenakan tidak ada suatu apapun di alam ini yang luput dari keserasian dan keberaturan, oleh karena itu pemekaran bungapun sangat teratur, setiap jenis bunga di satu tempat mekar pada saat yang sama. Sebagai contoh di kota Teheran seluruh bunga yang jenisnya sama selalu mekar satu jam sebelum Dzuhur yang mana sebelumnya seluruh bunga itu masih menguncup.
Kesimpulannya ialah di setiap kota atau daerah, dengan pasti kita dapat mengetahui kapan waktu mekarnya bunga-bunga yang ada di daerah tersebut.
3. Proses Penyerbukan dan Pembiakan
Kerja inti dari pada bunga adalah mereproduksi spesiesnya hingga dapat kembali menghasilkan biji dan buah. Proses reproduksi dihasilkan dari bertemunya serbuk[1]dengan biji (seed)[2] yang diawali dengan menempel dan merekatnya serbuk sari pada permukaan kepala putik dan setelah menkonsumsi bahan makanan yang ada di permukaan kepala putik –dan dipandu tumbuh menjadi tabung sari- tabung sari akan bergerak menuju jaringan lubang tangkai putik –yang disebut dengan jaringan transmisi tabung sari- dengan sel atau inti generaktif berada di bagian depan dan inti vegetatif berada dibagian belakangnya.
Selama bergerak di dalam jaringan tangkai putik, tabung sari terus mengkonsumsi bahan makanan guna mempertahankan pertumbuhannya. Setelah menelusuri –jaringan- tangkai bunga sel generaktif akan sampai dan bertemu dengan bakal buah dan dengan tumbuhnya buah dengan sendirinya ia akan mati, sedangkan inti vegetatif akan mengantarkan tabung sari bertemu dengan bakal biji dan akan menghasilkan biji buah.
Setelah proses yang disebut dengan pembiakan ini, bunga akan mengalami kematian, kelopak bunga, mahkota bunga dan seluruh daun-daunnya akan rontok, tangkai dan kepala putik akan mengering, bakal buah akan tumbuh menjadi daging buah dan bakal biji akan tumbuh menjadi biji buah. Proses reproduksi dan bembiakan ini dihasilkan melalui bertemunya dan menempelnya serbuk sari pada kepala putik yang mana proses ini disebut dengan penyerbukan yang dapat dihasilkan melalui berbagai faktor.
Setelah masalah ini jelas bagi kita, sekarang saatnya kita memperhatikan poin-poin berikut.
4. Keindahan dan Rancangan Bunga yang Mengagumkan
Setelah mempelajari lebih dalam -dan diketahui- bahwa bunga selain memiliki organ cabang yang bertugas melindungi dan menjaga bagian intinya dan iapun memiliki organ inti yang bekerja sebagai alat repruduksi yang memiliki sel jantan dan betina yang berada dan tumbuh pada tempatnya tersendiri dan setelah menjalani serangkaian proses yang mengagumkan, pembiakan (pembuahan) pada tumbuhanpun dapat dihasilkan. Bagi setiap orang yang berakal, sudah merupakan suatu hal yang jelas bahwa rancangan yang sedemikian teliti, serasi, teratur serta menakjubkan ini tidak akan terjadi begitu saja secara kebetulan.
Sunggguh penciptaan hewan dan tumbuhan secara berpasang-pasangan yang selaras dengan sifat serta tabiat yang ada yang dengannya mereka dapat berkembang biak dan mempertahankan spesiesnya dari kepunahan, merupakan satu argumen yang kokoh dan jelas untuk kita mengenal tuhan.
Karena jika kita mengatakan bahwa suatu yang terjadi secara kebetulan atau secara berkali-kali dan terus-menerus adalah faktor muculnya jenis betina pada hewan dan tumbuhan, apakah kita juga akan mengatakan bahwa jenis jantan yang juga ada pada hewan dan tumbuhan yang mana sebagian struktur dan sifatnya bertentangan dengan jenis betinanya namun dengan bertemunya dua jenis ini dalam proses pembiakan dapat menghasilkan satu wujud yang lain. Apakah hal ini juga terjadi secara kebetulan?
Apakah segala permaslahan –yang menakjubkan- ini belum cukup untuk menuntun kita kepada Dzat yang merupakan sumber tunggal kekuasaan yang Mahabijaksana yang telah menciptakan alam ini dari ketiadaan dan juga telah menciptakan beragam jenis makhluk hidup dengan segala kecendrungan yang dimilikinya, serta menjadikan mereka berpasang-pasangan guna menjaganya dari kepunahan?
Demikian halnya dengan apa yang telah kami katakan; rancangan dan proses kerja yang sangat rumit dan penuh dengan keserasian yang ada pada bunga yang mana ini jauh lebih menarik dibanding keindahan bentuk dan warnanya yang tampak oleh mata, -apakah semua ini tidak menunjukkan akan sang pencipta yang maha kuasa dan maha mengetahui?-.
Ya! Segala peranan –dan keindahan- yang ada pada bunga petunia, arghawan dan lily yang mengagumkan , kelembutan yang ada pada bunga aster dan bakung, keelokan yang merekah dari kuncup bunga dan beragam warnanya yang menyerupai batu merjan –sungguh- telah mengagumkan dan memikat seluruh yang memandangnya dan menjadikan seluruh akal tunduk dan memuja sang penciptanya seraya melantunkan syair.
Daun-daun bunga arghawan yang berserakan di taman yang hijau
Keindahannya yang mengagumkan telah mengelokkan pemandangan
Bunga sedap malam, ros dan lily telah menyilaukan taman
Bagaikan singgasana yang penuh sutra dan dinar
Tunggulah hingga kuncup membuka mulutnya yang segar
Waktu fajar terbit bagai pusar rusa tatar
Saat ini ranting bunga di taman masih perawan
Tunggulah hingga ia mengandung beragam buah
Seorang raja dan pemilik harta karun pun tidak mampu memerintahnya
( Penambang tembaga dan kuningan pun tak dapat melukisnya)
5. Salah Satu Mukjizat al-Quran
Pada abad-abad terdahulu manusia menganggap bahwa hanya dunia hewanlah yang memiliki jenis jantan dan betina. Adapun pada dunia flora atau tumbuhan, mereka hanya berhasil menyingkap akan adanya sel jantan dan betina pada pohon kurma, dan mereka sama sekali tidak mengetahui bahwa sel jantan dan betina pun ada pada tumbuhan selain kurma, -pada saat itu- mereka melihat bunga hanya sekedar keindahan luarnya saja, -hal ini terus berlanjut- hingga pada abad-abad terakhir dimana kemajuan ilmu teknologi mampu menyingkap rahasia besar penciptaan yang menyatakan bahwa bunga adalah merupakan sel dan alat repruduksi tumbuhan yang memiliki sel jantan dan betina dan memiliki kantong khusus (bakal biji) guna pertumbuhan sel betina dan dan memiliki pelindung tertentu (kelopak dan daun bunga) guna melahirkan sel jantan yang diawali dengan proses menakjubkan dan bertemunya dua sel ini tumbuhan dapat bereproduksi dan berkembangbiak.
Seperti yang dikatakan di atas bahwa manusia baru mampu menyingkap kenyataan yang sangat menarik ini pada abad-abad terkhir, akan tetapi Kitab Suci al-Quran yang merupakan kitab samawi umat Islam dalam beberapa ayatnya telah mengabarkan bahwa tumbuhan pun telah diciptakan secara berpasangan, sebagai contoh sebagaimana yang Allah firmankan dalam surat as-Syu’ara ayat ke delapan[3].
“Apakah mereka tidak melihat ke bumi berapa banyak telah kami tumbuhkan diatasnya segala (pepohonan) dengan pasangan yang mulia”
Selain itu al-Quran pun menegaskan bahwa penciptaan secara berpasangan ini bukan hanya pada hewan dan tumbuhan saja, akan tetapi segala sesuatu yang ada dalam alam ini telah diciptakan secara berpasangan, sebagaimana filman Allah:
“Dan dari segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan“
(ِِِAd-Dzariyat:49)
Mungkin ayat ini mengisyaratkan –pula- kepada satu hakikat yang telah dicapai oleh teknologi modern yang menyatakan bahwa segala sesuatu terbentuk dari atom dan atom terbentuk dari dua tenaga listrik, posotif dan negatif.[www.wisdoms4all.com]
terima kasih atas informasi yang sudah disampaikan salam sukses selau !
BalasHapus